Sayuran merupakan makanan pokok yang kandungan vitamin dan mineralnya sangat bagus untuk tubuh. Dan sebagai Negara yang sangat subur, tanah di negara kita mampu untuk ditanami berbagaijenis tanaman sayuran. Sayangnya, dewasa ini lahan yang tersedia sudah sangat sempit.

Adanya perumahan, perkantoran dan gedung-gedung bertingkat membuat masyarakat sulit untuk bercocok tanam. Namun jangan khawatir, sekarang ada cara untuk mengatasi kekurangan lahan tersebut, yaitu dengan membuat tanaman hidroponik.
Hidroponik berasal dari istilah Yunani yaitu hidro yang berarti air danponos berarti kerja. Hidroponik merupakan istilah yang digunakan dalam menjelaskan cara bercocok tanam tanpa tanah, tetapi menggunakan air atau bahan porous lainnya. Yaitu dengan memberikan unsur hara terkendali yang berisi unsur-unsur esensial yang dibutuhkan tanaman. Ide ini pertama kali dilontarkan i oleh W.A. Setchell dan W.F. Gericke dari University of California.

Cara Budidaya Tanaman Hidroponik

Berikut ini adalah cara mudah dan praktis membuat tanaman hidroponik.
Membuat kotak semai. Siapkan papan atau kotak berukuran 100 cm X 15 cm dengan ketinggian lima cm. Setelah itu, buat tungku pembakar dari kaleng makanan, lubangi sisinya sehingga memberikan ruang untuk keluarnya nyala api. Setelah tungku selesai, lanjutkan dengan membuat arang sekam. Bahan pembuatnya dapat diperoleh di penggilingan padi.

Berikut langkah-langkah membuat arang sekam:
  1. Isi tungku pembakar dengan bahan bakar, bisa dari kayu atau kertas.
  2. Timbun tungku pembakar menggunakan sekam.
  3. Segara balik posisi sekam supaya tidak jadi abu, dan biarkan sekam rata menajadi arang.
  4. Setelah rata dan menjadi arang, semprot sekam dengan air.
  5. Tunggu hingga dingin, kemudian sekam siap untuk digunakan.
Siapkan pula pasir yang sudah dicuci bersih dalam sebuah wadah. Kemudian tiriskan dan jemur.

Malakukan persemaian. 
Pilihlah benih yang berkualitas. Agar tidak terkena jamur penghambat pertumbuhan, masukan benih ke dalam larutan pestisida dengan konsentrasi 0,02% (2cc/liter) selama kurang lebih 15 menit. Kemudian, masukan arang sekam serta pasir ke dalam kotak sekam.
Buatlah lubang benih pada kotak dengan kedalaman 0,5 cm dan berjarak 4 cm. Agar bibit dapat tumbuh dengan baik, maka jangan lupa untuk rajin membersihkan rumput-rumput liar dan menyiram bibit hingga berumur 15 hari.

Pemindahan. 
Pemindahan bibit dilakukan ke dalam pot setela berumur 15 hari
Perhatikan dan pilih bibit yang baik dengan ciri-ciri: memiliki warna daunhijau dengan bentuk batang lurus dan kekar. Bibit tidak diserang hama atau penyakit. Bibit yang sudah dipindah kemudian dirawat sampai berusia 30 hari.

Penanaman. 
Setelah berusia 30 hari bibit dipindahkan ke dalam polybag. Isi polybag dengan arang sekam dan pasir sebanyak ¾ bagian. Jangan lupa untuk turut memasukan media tanam. Kemudian segera buatlah larutan berupa nutrisi. Tanaman membutuhkan larutan secara kontinu. Maka buat larutan nutrisi dalam jumlah yang cukup.

Perawatan.

1. Pemberian Nutrisi, Berikan nutrisi dengan jarak 3 kali dalam satu hari.

2. Pengajiran, Pengajiran bertujuan agar tanaman mendapatkan sinar matahari secara maksimal.
    Cara pengairan :
  • Ikatlah batang tanaman pada bagian bawah daun yang pertama.
  • Gunakan tali kasur, dan lilitkan pada batang tanaman.
3. Pemangkasan Tanaman, Jangan lupa untuk memperhatikan kesehatan dan pertumbuhan tanaman. Jika ada bagian yang terkena penyakit, maka pangkaslah agar tidak menyebar ke bagian lain. Lakukan setiap dua kali sehari.

4. Pengendalian Hama dan Penyakit, Pantaulah agar terlihat tanaman yang terkena hama dan penyakit. Semakin cepat mengetahuinya, maka akan semakin cepat pula kita dapat bertindak.
Segera buang bagian yang terkena penyakit. Namun, jika tidak memungkinkan, semprotlah dengan pestisida.

0 comments:

Post a Comment